Minggu, 17 Juni 2012


A.    Topik
PENCEMARAN LINGKUNGAN

B.     Tujuan
       Untuk mengetahui dan memahami pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar pasar sentral Gorontalo serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

C.    Teori Dasar
       Manusia adalah mahluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan masa otak dengan masa tubuh terbesar diantara semua mahluk yang  ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan masa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual  relatif.
       Manusia juga sebagai mahluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlakun sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
       Lingkungan aadalah suatu media dimana mahluk hidup tinggal,  mencari penghidupannya,  dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahluk hidup yang menempatinya.
      Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
      Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan lingkungan orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. 
       Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.  Lingkungan sosial inilah yang berbentuk sistim pergaulanyanmg besar perannya dalam bentuk kepribadian seseorang.  Manusia hidup, tumbuh,  dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistim  yakni suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistim terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang memepengaruhi mahluk hidup diantaranya,  tanah, udara, atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, sedangkan komponen biotik diantaranya adalaah produsen, konsumen, pengurai.
       Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tanpa jelas di kota-kota, dibandingkan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secra positif maupun negatif.

A.    Macam-macam pencemaran lingkungan
          Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat di kelompokan mennjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
a.         Pencemaran air
       Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak yang memegang perananan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak di perlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masi banyak lagi.
       Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya pembuangan deterjen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buwatan, kemudian masuk keperairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang di sebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada dibawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut didalam air menjadi berkurang.
       Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tananaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila didalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

b.    Pencemaran tanah
       Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan mahluk hidup lainya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat disebabkna limbah padat yang mencemari tanah.

c.    Pencemaran udara
       Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

B.     Dampak pencemaran bagi manusia secara global
       Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. Gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfeer bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di bumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect), selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik, sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan mahluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam jika hujan asam.
       Terjadi secara terus menerus akan mednyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikriorganisme yang hidup didalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengangaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
 
C.     Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan
       Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan.  Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap masyarakat terhadap lingkungan.
       Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut :

1. Membuang sampah pada tempatnya
       Membuang sampah ke sungai atau seloka akan menyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak baik berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa menyebabkan banjir pada musim hujan.      
2. Penanggulangan limbah industry
       Limbah dari industry terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
       Menempatkan pabrik atau kawasan industry di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari lmbah pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
       Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegh dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternative bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendran bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendran bermotor.

4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar
       Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
     
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
       Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, disisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi merupakan salah satu dampak negative yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk perairan.

6. Pengurangan pemakaian CFC
       Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan CFc dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

D.    Lokasi Pengamatan
Pasar sentral kota Gorontalo

E.     Prosedur pengamatan
1.   Mengamati keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo
2.   Melakukan wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai hal-hal sebagai berikut :
·      Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat
·      Faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran tersebut
·      Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya pencemaran tersebut.

F.     1. Hasil Pengamatan
       Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, Telah terjadi pencemaran di lingkungan tersebut yang di akibatkan oleh sampah. Banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau busuk dan mengganggu aktifitas pengunjung yang berdatangan. Hal ini diakibatkan oleh para pedagang-pedagang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka dengan tidak teratur yakni di buang di saluran air ( selokan ) yang mengalir sampai di sisi jalan.
Karena adanya sikap yang tidak peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah dalam hal ini dengan pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam penanggulangan sampah tersebut. Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau masyarakat dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjelaskan tentang dampak-dampak yang di timbulkan dari pencemaran lingkungan. Khususnya dampak buruk dari pencemaran lingkungan bagi kesehatan manusia.

2.      Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara di tempat observasi,dengan beberapa  responden maka kami menemukan beberapa data deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo, yakni sebagai berikut :



1.      Penjual ikan
Nama                     :    Nini Nur
Umur                     :    61 tahun
       Responden yang pertama kami wawancara yakni pak Nini, dimana Pak Nini adalah penjual ikan dan udang, setiap harinya pak Nini bisa mendapatkan Rp. 50.000 – 100.000, pak Nini memulai usahanya sejak tahun 2000, pada saat kami menanyakan tentang keadaan lingkungan yang ada isekitarnya yang mungkin dapat mengganggu kesehatannya, kata Pak nini.
2.      Penjual makanan
Nama                     :    Adi
Umur                     :    23 tahun
       Responden yang kedua ini menjul berbgai makanan seperi nsi kuning, nasi putih, serta aneka gorengan. Tempat jualnya terletak didepan wc umum. Keluhan dari responden ini antara lain : bau tumpukan sampah yang terletak di belakang lapaknya, bau busuk yang berasal dari wc umum, serta lalat yang selalu mencari tempat yang lebih baik dari tempatnya sekarang, responden ni mengatakan bahwa tidak ada tempat lagi dan menurutnya tempatnya ini sudah baik karena jumlahnya sering laku terjual tapi walaupun bau tumpukan sampah maupun bau tersebut sangat menggnggu, tetap saja para pelanggan sebagian tetap membeli makanan di tempatnya.
3.      Penjual bakso
Nama                     :    Hayirudin
Umur                     :    45 tahun
       Responden ketiga ini yang kami wawancarai yang bernama Hayirudin dia menjual bakso, tidak jauh dari pembuangan sampah ketika kami wawancarai tentang lingkungan yang ada di sekitarnya terutama dari segi kesehatannya sendiri dan dari segi kesehatan makanan yang di jual, jawaban dari pak hayirudin dia mengatakan itu sudah biasa dan dari segi makanan dia menjawab “sudah banyak yang makan disini toh habis dari sini mereka tidak ada yang sakit perut atau keluhan-keluhan yang lain”.
3.      Deskripsi lokasi
Pasar sentral Gorontalo merupakan tempat masyarakat Gorontalo terletak di Jalan Budi Utomo, kelurahan Limba U1, kecamatan kota selatan.
G.  Pembahasan
Grafik presentase kesadaran dan kepedulian lingkungan

       Dari diagram diatas telah diketahui bahwa kesadaran responden atau pedagang yang ada di pasar sentral Gorontalo yang kami wawancarai ternyata diantara ketiga responden itu belum menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan yang ada di pasar sentral padahal kebersihan lingkungan sangat berpengaruh dalam segi kesehatan. Tanpa mereka adari lalat yang menghinggapi makanan yang mereka jual ternyata berasal dari tempat sampah. Selain kesadaran dari masyarakat juga usaha dari pemerintah untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat yang ada di sekitar pasar sentral akan pentingnya kesehatan lingkungan yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.



























H.  Kesimpulan
Jadi, dari hasil pengamatan di pasar sentral Gorontalo telah mengalami pencemaran baik pencemaran tanah, air, dan udara.
       Pencemaran udara yang ada di pasar sentral dapat menimbulkan bau busuk yang dapat mengganggu pernafasan pengunjung, dimana pencemaran udara diakibatkan oleh banyaknya sampah yang berserakan ditemui disetiap bagian sentral.
       Dari ketiga pengamatan yang dilakukan di pasar sentral, ketiga responden belum ada kesadaran tentang lingkungan yang masih terlihat kotor, atau sudah tercemar.













I.    Daftar pustaka


http:// www.sentra-edukasi.com/...2010/macam-macam-pencemaran-     lingkungan-... (Diakses pada tanggal 06-06-2012)

kirimkan ini lewat emailblogthis!berbagi ke twitter berbagi ke facebook
label: makalah pendidikan, makalah umum, pengetahuan umun